Sabtu, 30 Januari 2010

MODEL LAPISAN OSI

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

• Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
• Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
• Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
Struktur tujuh lapis model OSI, bersamaan dengan protocol data unit pada setiap lapisan OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut

7. Application layer

Lapisan ini menyediakan layanan aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi pada jaringan.

Application layer Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS

6. Presentation layer

Lapisan ini bertanggung jawab menterjemahkan dan menyajikan pada lapisan aplikasi. Fungsi lain adalah enskripsi/deskripsi dan kompresi/ dekompresi.

Presentation layer Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

5. Session layer

Lapisan ini bertanggung jawab mengendalikan dialog antar node, dialog adalah percakapan formal di mana kedua node sepakat untuk melakukan pertukaran data. Setiap percakapan dua node membentuk sebuah sesi agar percakapan tersebut dapat berjalan teratur. Ada tiga langkah pada sebuah sesi, yaitu:

1. Pembentukan hubungan
2. Pemindahan data
3. Pemutusan hubungan.

Session layer Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

4. Transport layer

Lapisan ini bertanggung jawab mengendalikan dialog antar node, dialog adalah percakapan formal di mana kedua node sepakat untuk melakukan pertukaran data. Setiap percakapan dua node membentuk sebuah sesi agar percakapan tersebut dapat berjalan teratur. Ada tiga langkah pada sebuah sesi, yaitu:
1. Pembentukan hubungan
2. Pemindahan data
3. Pemutusan hubungan.

Transport layer Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

3. Network layer

Lapisan ini bertanggung jawab menangani pengalamatan logis yang banyak dikenal oleh pemakai untuk berkomunikasi melalui jaringan. Alamat yang dimaksud disini adalah NETWORK ADDRESS.
Proses meneruskan paket ke segmen atau jaringan yang benar disebut routing, sedangkan alatnya disebut router. Router melakukan proses yang kompleks dan tidak berhubungan dengan user/end node. Router dalam OSI disebut sebagai intermediate system dan dalam Transmission Control Protocol /Internet Protocol (TCP/IP) disebut sebagai gateway.
Router dapat digunakan untuk menghubungkan LAN-LAN yang berbeda arsitektur
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

2. Data-link layer

Lapisan ini bertanggung jawab dalam hal akses media, yaitu dengan menyediakan transfer data yang reliable antar media, pengalamatan fisik (physical Addressing), topologi jaringan (network topology), pesan kesalahan (error notification) dan pengendalian aliran data (flow control)
Physical addressing yang dimaksud di sini seperti : Media Access Control (MAC) Address, Internet Protocol (IP) Address.

Data-link layer Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

1. Physical layer

Lapisan ini berkomunikasi langsung dengan media jaringan misalnya kabel jaringan, maka ia bertugas menstransmit data dalam barisan pulsa yang tidak terstruktur melalui media fisik jaringan.
Lapisan ini berhubungan dengan pulsa listrik, optik, frekuensi, proses mekanik dan prosedur yang mengatur perilaku antarmuka (interface) terhadap media fisik jaringan. Lapisan ini bekerja dengan binary transmission, di mana bit-bit hanya bernilai 1 dan 0. Bit 1 artinya ada sinyal dan bit 0 diartikan tidak ada sinyal.

Physical layer Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

0 komentar:

Posting Komentar